Pengertian Buy On Weakness
"Buy on weakness" adalah strategi investasi yang bertujuan untuk membeli saham ketika harganya turun atau lemah. Strategi ini didasarkan pada prinsip bahwa harga saham tidak selalu naik dan bisa mengalami koreksi atau penurunan sementara.
Namun, jika Kamu percaya bahwa saham tersebut
memiliki prospek jangka panjang yang baik, maka membeli saham tersebut ketika
harganya lemah bisa menjadi kesempatan berharga untuk membeli dengan harga yang
lebih murah daripada harga pasar saat ini.
Salah satu cara untuk menentukan saat yang tepat untuk membeli saham dengan strategi "buy on weakness" adalah dengan menggunakan analisis teknikal. Analisis teknikal adalah metode yang menggunakan data harga dan volume saham di masa lalu untuk memprediksi pergerakan harga di masa depan.
Dengan menggunakan indikator teknikal seperti moving average dan
support/resistance, Kamu bisa menentukan titik beli yang tepat untuk saham yang
sedang lemah.
BACA JUGA : KOMPLIT KENALI 24 ISTILAH-ISTILAH DALAM INVESTASI SAHAM !!!
Selain itu, Kamu juga bisa menggunakan analisis fundamental untuk menilai prospek saham tersebut. Analisis fundamental adalah metode yang menilai saham dengan menggunakan rasio keuangan perusahaan, seperti rasio price-to-earnings (P/E) dan rasio debt-to-equity (D/E).
Dengan mengetahui rasio
keuangan perusahaan, Kamu bisa memahami apakah saham tersebut undervalued atau
overvalued. Jika saham tersebut dianggap undervalued, maka itu bisa menjadi
kesempatan yang baik untuk membeli saham tersebut dengan strategi "buy on
weakness".
CONTOH "BUY ON WEAKNESS"
Contoh analisa "buy on weakness" adalah sebagai
berikut:
1. Analisis Teknikal
Menggunakan indikator moving average, Kamu menemukan bahwa
saham XYZ sedang mengalami tren penurunan dalam jangka waktu tertentu. Namun,
indikator tersebut juga menunjukkan bahwa saham tersebut sedang mendekati level
support-nya. Berdasarkan ini, Kamu memutuskan untuk membeli saham XYZ ketika
harganya turun hingga level support tersebut, dengan harapan bahwa harga saham
akan kembali naik setelah menyentuh level tersebut.
2. Analisis Fundamental
Setelah melakukan analisis fundamental terhadap perusahaan
XYZ, Kamu menemukan bahwa perusahaan tersebut memiliki rasio price-to-earnings
(P/E) yang lebih rendah daripada rata-rata industri. Ini menunjukkan bahwa
saham XYZ mungkin undervalued dan bisa menjadi kesempatan berharga untuk membeli
saham tersebut dengan harga yang lebih murah. Kamu juga menemukan bahwa
perusahaan tersebut memiliki rasio debt-to-equity (D/E) yang sehat, yang
menunjukkan bahwa perusahaan tersebut tidak terlalu bergantung pada utang untuk
menopang kegiatan usahanya. Berdasarkan ini, Kamu memutuskan untuk membeli
saham XYZ ketika harganya turun, dengan harapan bahwa harga saham akan kembali
naik di masa depan.
Namun, perlu diingat bahwa strategi "buy on weakness" tidak selalu menjamin keberhasilan investasi. Seperti strategi investasi lainnya, strategi ini juga memiliki risiko yang terkait dengan pergerakan harga saham yang tidak pasti.
Oleh karena itu, sebelum memutuskan
untuk membeli saham dengan strategi ini, sebaiknya pertimbangkan terlebih
dahulu kemampuan finansial Kamu untuk menanggung risiko tersebut, serta tujuan
investasi dan horizon investasi Kamu.
0Komentar