Cara Beli Saham |
Investasi saham merupakan pilihan investasi jangka panjang yang menguntungkan. Trend investasi di kalangan masyarakat juga semakin meningkat seiring dengan peningkatan literasi keuangan. Bagi para pemula, membeli saham tidaklah sulit. Namun, tetap harus memperhatikan beberapa hal agar tidak merugi dalam jalannya investasi.
Berikut
adalah penjelasan mengenai hal-hal yang harus dilakukan para pemula ketika akan membeli saham. Pastikan kamu baca sampai selesai artikel Cara Beli Saham karena kita akan menjelaskan dari awal hingga akhir :
1. TENTUKAN PERUSAHAAN SEKURITAS
Langkah pertama cara membeli saham bagi pemula adalah dengan menentukan perusahaan sekuritas tempat Kamu akan melakukan transaksi saham.
Perusahaan sekuritas itu apa sih? nah simpelnya perusahaan sekuritas adalah perantara jual beli
saham dan membantu proses pembukaan rekening di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Sebelum menentukannya, pastikan terlebih dahulu legalitas dari perusahaan
tersebut.
Pastikan perusahaan sekuritasmu terdaftar dan diawasi oleh OJK. Kalo pengen tau simak saja website resmi OJK dengan cara klik link ini : DATA PERUSAHAAN SEKURITAS YANG LEGAL MENURUT OJK.
2. BUKA REKENING DANA NASABAH
Setelah kamu sudah memilih dan menentukan mau pilih perusahaan sekuritas mana. Selanjutnya adalah membuka Rekening dana nasabah (RDN)
RDN atau Rekening Dana Nasabah adalah rekening yang dibutuhkan oleh para investor untuk melakukan transaksi jual-beli saham di pasar modal. Simpelnya kaya dompet di tokopedia apa bukalapak buat biar kamu bisa transaksi jual beli saham. Jadi RDN itu buat menampung dana jual beli atau top up uangmu yang akan dibelikan saham.
Membuka rekening RDN sangat penting bagi para
investor yang ingin melakukan investasi saham. Namun, banyak dari mereka yang
masih bingung tentang cara membuka rekening RDN.
Berikut ini adalah
langkah-langkah yang harus dilakukan untuk membuka rekening RDN:
a. Pilih perusahaan sekuritas: Langkah pertama dalam membuka rekening RDN adalah dengan memilih perusahaan sekuritas tempat Kamu akan melakukan transaksi saham. Pastikan untuk memilih perusahaan sekuritas yang legal dan memiliki reputasi yang baik.
b. Persiapkan dokumen yang dibutuhkan: Sebelum membuka rekening RDN, Kamu harus menyiapkan dokumen yang dibutuhkan seperti KTP dan NPWP bagi Warga Negara Indonesia (WNI) atau Kitas dan paspor bagi Warga Negara Asing (WNA). Kamu juga harus menyiapkan fotokopi halaman depan buku tabungan yang Kamu miliki beserta dua lembar materai.
c. Isi formulir pembukaan rekening: Setelah menyiapkan dokumen yang dibutuhkan, Kamu harus mengisi formulir pembukaan rekening yang disediakan oleh perusahaan sekuritas. Formulir ini berisi informasi pribadi Kamu seperti nama, alamat, dan nomor telepon.
d. Setor deposit awal: Setelah mengisi formulir pembukaan rekening, Kamu harus menyetorkan deposit awal ke rekening perusahaan sekuritas. Deposit ini digunakan sebagai modal awal untuk melakukan transaksi saham. Nilai deposit awal biasanya berkisar antara Rp100.000-Rp3 juta.
e. Verifikasi rekening: Setelah menyetorkan deposit awal, perusahaan sekuritas akan melakukan verifikasi rekening Kamu. Verifikasi ini dilakukan untuk memastikan bahwa Kamu adalah pemilik rekening dan bahwa informasi yang Kamu berikan dalam formulir pembukaan rekening benar.
f. Aktivasi rekening: Setelah rekening Kamu diverifikasi, perusahaan sekuritas akan memberikan nomor rekening RDN dan akan mengaktifkan rekening Kamu. Kamu dapat mulai melakukan transaksi saham setelah rekening Kamu diaktifkan.
g. Kamu disuruh download aplikasi sekuritas: Aplikasi yang dipakai untuk jual beli saham sesuai dengan perusahaan sekuritas miliki.
Membuka rekening RDN adalah
proses yang penting bagi para investor yang ingin melakukan investasi saham.
Namun, pastikan untuk memilih perusahaan sekuritas yang legal dan memiliki
reputasi yang baik. Selalu baca dengan teliti dokumen yang harus diisi dan
pastikan untuk mengisi informasi yang benar. Ingat untuk memantau pergerakan
pasar setelah membuka rekening RDN dan selalu mengevaluasi kinerja saham yang Kamu
miliki.
3. PILIH SAHAM YANG AKAN DIBELI
Meskipun sudah memiliki rekening
RDN, membeli saham tidak bisa dilakukan sembarangan. Untuk memilihnya, gunakan
aplikasi milik bank sekuritas yang sekaligus berfungsi sebagai alat pantau.
Namun, sebelum memutuskan membeli saham, baca dengan teliti laporan keuangan
dan kinerja perusahaan yang sahamnya ingin Kamu beli. Sekarang Kamu juga bisa
membeli saham melalui aplikasi daring seperti Most, Bions, Ajaib atau Bibit.
Memilih saham yang baik adalah hal yang penting bagi para investor saham pemula yang ingin mengambil keuntungan dari investasi saham. Namun, memilih saham yang baik tidak selalu mudah dan dapat menjadi proses yang rumit bagi pemula.
Logika paling mendasar dalam melakukan pembelian Saham atau cara mudah menganalisa saham adalah kamu paham itu perusahaan apa, produknya apa, kondisi perusahaannya seperti apa, dan kamu tau kalo produknya itu laku bahkan kamu sendir memakai atau ada disekitarmu.
Namun jangan diambil kesimpulan dalam memilih saham hanya butuh analisa itu ya, tetap harus banyak belajar dan ikuti terus website edukasi saham ini. Pareto saham akan memberikan banyak pengetahuan tentang saham.
Nah, Berikut ini adalah beberapa cara mudah untuk memilih saham yang baik bagi pemula:
a. Pelajari perusahaan: Sebelum membeli saham, pelajari perusahaan yang sahamnya akan Kamu beli. Informasi tentang perusahaan seperti sejarah, produk, dan kinerja keuangan dapat diperoleh dari laporan keuangan yang tersedia di situs Bursa Efek Indonesia (BEI) atau melalui situs perusahaan.
b. Lihat rasio keuangan: Rasio keuangan seperti rasio harga saham terhadap pendapatan (P/E), rasio hutang terhadap ekuitas (D/E), dan rasio laba bersih terhadap pendapatan (ROE) dapat memberikan gambaran tentang kinerja perusahaan. Memilih perusahaan dengan rasio keuangan yang baik dapat mengindikasikan bahwa perusahaan tersebut stabil dan dapat menghasilkan keuntungan bagi investor.
c. Lihat tren harga saham: Melihat tren harga saham dapat memberikan pengetahuan tentang kinerja saham di masa lalu dan dapat digunakan sebagai acuan dalam memprediksi pergerakan harga saham di masa depan.
d. Pertimbangkan risiko: Setiap saham memiliki risiko yang berbeda-beda. Memilih saham yang memiliki risiko yang sesuai dengan toleransi risiko Kamu dapat membantu Kamu untuk menghindari kerugian yang tidak diinginkan.
e. Diversifikasi portofolio: Diversifikasi portofolio adalah cara untuk mengurangi risiko dengan membeli saham dari berbagai sektor dan perusahaan. Ini akan membantu Kamu untuk mengurangi risiko jika salah satu saham yang Kamu miliki tidak menghasilkan keuntungan.
f. Jangan terlalu sering melakukan transaksi: jangan terlalu sering melakukan transaksi saham, karena ini akan menyebabkan biaya transaksi yang tinggi dan dapat mengurangi keuntungan yang Kamu dapatkan dari investasi saham. Selain itu, jangan terlalu sering membeli dan menjual saham dalam jangka waktu yang pendek, sebaiknya fokus pada jangka panjang untuk mengambil keuntungan dari pergerakan harga saham yang stabil.
Dalam menjalankan investasi saham, selalu ingat untuk melakukan riset dan mengevaluasi kinerja saham secara berkala. Ingatlah bahwa investasi saham memerlukan kesabaran dan kedisiplinan dalam jangka panjang. Dengan melakukan hal-hal di atas, Kamu dapat membuat keputusan yang lebih baik dalam memilih saham yang baik bagi pemula.
Namun,
jangan lupa untuk selalu memperhatikan perkembangan pasar dan mengikuti berita
terbaru yang mungkin mempengaruhi nilai saham yang Kamu miliki.
4. PANTAU PERGERAKAN PASAR
Setelah memutuskan untuk membeli
saham pertama, bukan berarti tugas selesai. Seorang investor tetap harus
memantau pergerakan pasar. Kamu dapat menggunakan media sosial atau situs
berita yang mengulas harga saham untuk mengetahui pergerakan saham Kamu. Hal
ini penting untuk mengevaluasi kinerja saham yang telah Kamu beli dan
memutuskan kapan waktu yang tepat untuk menjual saham tersebut. Jangan lupa
untuk selalu mengikuti berita dan perkembangan perusahaan yang sahamnya Kamu
miliki, karena ini dapat mempengaruhi nilai saham tersebut.
Kan kasihan masyarakat indonesia yang bekerja, pasarnya orang indonesia, tapi untungnya lari dibawa Investor Asing.
Semoga Sukses Investasi Sahamnya !
Oleh : Zaenal Mustopa S.E
0Komentar