Equity Market IDX

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan akhir pekan dengan catatan positif. Pada Jumat (14/2/2025), IHSG naik 0,38% dan berakhir di level 6.638,45. Meski begitu, investor asing justru agresif melakukan aksi jual di berbagai emiten, terutama di sektor perbankan dan barang konsumsi.

Laporan perdagangan menunjukkan investor asing mencatat penjualan bersih (net sell) senilai Rp1,05 triliun di pasar reguler. Jika digabungkan dengan seluruh pasar, total penjualan bersih mencapai Rp585,29 miliar. Sementara itu, mereka juga melakukan pembelian di pasar negosiasi dan tunai sebesar Rp467,11 miliar.

Saham yang Paling Banyak Dilepas Asing

Beberapa emiten unggulan menjadi target aksi jual asing dalam jumlah besar. Berikut daftar saham yang paling banyak dilepas investor asing pada akhir pekan lalu:

  1. Bank Rakyat Indonesia (BBRI) – Net sell Rp811,33 miliar
  2. Bank Central Asia (BBCA) – Net sell Rp213,82 miliar
  3. Bank Mandiri (BMRI) – Net sell Rp86,34 miliar
  4. Merdeka Copper Gold (MDKA) – Net sell Rp38,42 miliar
  5. Pantai Indah Kapuk Dua (PANI) – Net sell Rp30,36 miliar
  6. Kalbe Farma (KLBF) – Net sell Rp27,96 miliar
  7. Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP) – Net sell Rp25,47 miliar
  8. Chandra Asri Pacific (TPIA) – Net sell Rp20,43 miliar
  9. Sumber Alfaria Trijaya (AMRT) – Net sell Rp15,92 miliar
  10. Ace Hardware Indonesia (ACES) – Net sell Rp13,73 miliar

IHSG Tetap Kuat di Tengah Tekanan Jual

Meskipun investor asing menarik dana besar dari pasar saham, IHSG tetap menunjukkan ketahanan yang cukup baik. Hal ini menandakan kuatnya daya beli investor domestik yang mampu menyerap tekanan jual.

BACA JUGA : INI DAFTAR SAHAM TERBAIK UNTUK JANGKA PANJANG

Menurut analis pasar modal, aksi jual asing bisa dipicu oleh berbagai faktor, mulai dari kebijakan suku bunga global, sentimen makroekonomi, hingga volatilitas mata uang rupiah terhadap dolar AS. Sektor perbankan, yang menjadi motor utama IHSG, masih menjadi pilihan utama investor meskipun mendapat tekanan jual dari asing.

Di sisi lain, sektor barang konsumsi seperti ICBP dan KLBF juga terkena aksi jual, kemungkinan akibat ekspektasi pertumbuhan ekonomi yang lebih konservatif. Sementara itu, saham berbasis komoditas seperti MDKA terdampak oleh fluktuasi harga emas dunia.

Apa Prospek Pasar Selanjutnya?

Meskipun ada tekanan dari aksi jual asing, para analis optimistis terhadap prospek IHSG dalam beberapa bulan ke depan. Investor domestik diperkirakan masih memiliki daya beli yang kuat, terutama untuk saham-saham dengan fundamental solid dan prospek jangka panjang.

Sentimen pasar juga akan bergantung pada kebijakan moneter yang dikeluarkan Bank Indonesia serta kondisi ekonomi global. Jika stabilitas makroekonomi tetap terjaga, IHSG berpotensi untuk terus bergerak di jalur positif.