PT Central Omega Resources Tbk (DKFT) adalah perusahaan yang bergerak di sektor pertambangan, khususnya nikel. Saham DKFT menarik perhatian investor karena prospeknya dalam industri yang berkembang pesat. Dengan harga saham terakhir pada 17 Maret 2025 sebesar Rp258 per lembar dan kapitalisasi pasar Rp1,455 triliun, banyak investor ingin mengetahui apakah saham ini layak untuk investasi.
Artikel ini akan membahas secara mendalam fundamental perusahaan, analisis teknikal, prospek di tahun ini, serta insight investasi dengan data akurat yang diambil dari IDX (Indonesia Stock Exchange)
1. Profil PT Central Omega Resources Tbk (DKFT)
DKFT merupakan perusahaan tambang yang berfokus pada eksplorasi dan produksi nikel. Perusahaan ini berperan penting dalam industri pertambangan Indonesia, yang semakin berkembang karena permintaan nikel global untuk produksi baterai kendaraan listrik (EV). Dengan total saham beredar sebanyak 5,638 miliar lembar, DKFT memiliki kapitalisasi pasar yang cukup besar di Bursa Efek Indonesia.
Produk dari PT Omega Resources Tbk atau emiten Saham DKFT
Produk utama dari PT Central Omega Resources Tbk (DKFT) meliputi:
- Bijih Nikel Laterit – Bahan baku utama yang digunakan dalam industri baja tahan karat dan baterai kendaraan listrik.
- Nickel Pig Iron (NPI) – Produk olahan dari bijih nikel yang digunakan dalam pembuatan baja tahan karat.
- Feronikel (FeNi) – Produk turunan dari bijih nikel yang juga dimanfaatkan dalam industri baja dan manufaktur.
Perusahaan ini memiliki tambang di Sulawesi dan beroperasi sebagai bagian dari rantai pasokan global untuk industri berbasis nikel.
2. Analisis Fundamental Saham DKFT
2.1 Kinerja Keuangan
Parameter | Nilai (dalam IDR) |
---|---|
Penjualan (Sales) | 960,8 miliar |
Aset (Total Assets) | 2,688 triliun |
Liabilitas (Total Liability) | 1,984 triliun |
Ekuitas (Total Equity) | 704,8 miliar |
Cash Flow | 541,9 miliar |
Laba Operasional | 233,8 miliar |
Laba Bersih | 285,9 miliar |
Pada Analisa Fundamental Saham DKFT menunjukkan kinerja yang cukup solid dengan laba bersih mencapai Rp285,9 miliar dan arus kas positif sebesar Rp541,9 miliar. Perusahaan ini memiliki aset sebesar Rp2,688 triliun dengan ekuitas Rp704,8 miliar.
2.2 Rasio Keuangan
Rasio | Nilai |
Price Earnings Ratio (PER) | 5.12x |
Price to Sales Ratio (P/S) | 1.51x |
Price to Book Value Ratio (PBV) | 2.06x |
Gross Profit Margin | 43.65% |
Operating Profit Margin | 24.34% |
Net Profit Margin | 29.55% |
Return on Equity (ROE) | 40.29% |
Return on Assets (ROA) | 10.56% |
Dari data di atas, saham DKFT memiliki PER sebesar 5.12x, yang tergolong undervalued dibandingkan dengan rata-rata industri. PBV sebesar 2.06x menunjukkan valuasi yang masih cukup wajar dibandingkan ekuitas perusahaan.
Dari sisi profitabilitas, margin laba bersih 29.55% menunjukkan perusahaan cukup efisien dalam mengelola biaya operasionalnya. ROE yang tinggi di 40.29% mengindikasikan bahwa perusahaan mampu menghasilkan keuntungan tinggi dari ekuitas pemegang saham.
Namun, tingkat Debt to Equity Ratio (DER) sebesar 2.82x menunjukkan bahwa perusahaan memiliki utang yang cukup tinggi dibandingkan dengan ekuitasnya. Ini berarti perusahaan memiliki ketergantungan besar pada pendanaan eksternal.
2.3 Earnings Per Share
3. Analisis Teknikal Saham DKFT
Berdasarkan harga terakhir Rp258 per lembar, saham DKFT mengalami volatilitas yang cukup tinggi dalam beberapa bulan terakhir. Beberapa indikator teknikal penting:
Moving Average (MA): Harga saat ini berada di atas MA50, menunjukkan tren bullish.
Relative Strength Index (RSI): Berada di kisaran 55, menunjukkan saham masih berada dalam zona netral dengan potensi kenaikan lebih lanjut.
MACD: Garis MACD mulai bergerak ke atas, menandakan momentum bullish.
Dari analisis teknikal ini, DKFT memiliki potensi kenaikan lebih lanjut jika sentimen pasar tetap positif. Tetap pantau terus pergerakan harga saham untuk POV Analisa Teknikal Saham DKFT agar lebih akurat.
4. Prospek Saham DKFT di Tahun Ini
Beberapa faktor yang akan mempengaruhi harga saham DKFT tahun ini:
Permintaan Nikel Global
Nikel adalah bahan utama dalam produksi baterai kendaraan listrik.
Permintaan tinggi dari industri EV global akan meningkatkan harga nikel, berdampak positif bagi DKFT.
Kebijakan Pemerintah Indonesia
Larangan ekspor bijih nikel mendorong peningkatan hilirisasi.
Jika DKFT meningkatkan produksi smelter, maka pendapatan dapat meningkat signifikan.
Kinerja Keuangan yang Stabil
Dengan laba bersih Rp285,9 miliar dan arus kas Rp541,9 miliar, perusahaan memiliki modal yang cukup untuk ekspansi.
Namun, utang yang tinggi (DER 2.82x) bisa menjadi tantangan.
Potensi Pembagian Dividen
Saat ini DKFT tidak membagikan dividen (dividend yield 0.00%), tetapi jika laba terus meningkat, potensi dividen di masa depan bisa menarik minat investor.
5. Insight Investasi
Berdasarkan analisis di atas, berikut beberapa kesimpulan bagi investor:
Kelebihan Saham DKFT:
✅ Valuasi Murah: PER hanya 5.12x, lebih rendah dibandingkan rata-rata industri. ✅ ROE Tinggi: 40.29% menunjukkan efisiensi perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. ✅ Potensi Pertumbuhan: Sektor nikel terus berkembang dengan meningkatnya permintaan global. ✅ Laba Bersih dan Arus Kas Positif: Perusahaan memiliki keuangan yang cukup kuat.
Risiko Saham DKFT:
⚠ Utang yang Tinggi: DER 2.82x menunjukkan ketergantungan pada pendanaan eksternal. ⚠ Tidak Ada Dividen: Investor yang mencari passive income mungkin tidak tertarik. ⚠ Volatilitas Harga: Harga saham bisa mengalami fluktuasi tinggi karena ketergantungan pada harga komoditas global.
Resume Akhir
Investor Jangka Panjang: Saham ini bisa menjadi pilihan menarik jika perusahaan mampu mengelola utangnya dan terus meningkatkan produksi nikel.
Trader Jangka Pendek: Saham ini bisa menjadi peluang trading karena pergerakan teknikal yang cukup menarik.
Rekomendasi: BUY dengan target harga Rp300-Rp350 dalam 6 bulan ke depan, dengan stop loss di Rp220.
0Komentar