Banyak investor mulai melirik kembali saham GOTO setelah menunjukkan tren pertumbuhan yang menjanjikan di awal 2025. Dengan kinerja yang semakin membaik, apakah ini saat yang tepat untuk mempertimbangkan investasi di saham teknologi ini?
Disini Pareto Saham akan menyajikan data Analisa Saham GOTO terbaru. Analisa didasarkan pada data yang tim dapatkan dari :
- Laporan Keuangan & Tahunan GOTO – Bisa diakses melalui situs resmi GoTo atau IDX (www.idx.co.id)
- Keterbukaan Informasi BEI – Melalui laman IDX, IDX Mobile dan atau aplikasi seperti RTI Business
- Laporan Pemegang Saham di Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) – Biasanya mencantumkan daftar pemegang saham besar yang memiliki porsi signifikan.
- Berita Finansial Terkini – Dari portal seperti CNBC Indonesia, Kontan, Bisnis.com, dan lainnya yang sering melaporkan perubahan kepemilikan saham perusahaan publik.
Di tengah persaingan ketat industri digital, GOTO berhasil mencatatkan pertumbuhan Gross Transaction Value (GTV) yang kuat dan profitabilitas yang meningkat. Perusahaan juga terus memperkuat ekosistem bisnisnya, dari layanan transportasi hingga transaksi digital. Berikut data lengkap mengenai performa GOTO dan apa yang bisa kita pelajari dari pergerakannya.
Prospek Pertumbuhan dan Profitabilitas GOTO di 2025
Pada kuartal IV 2024 (4Q24), GOTO mencatatkan pertumbuhan yang solid dengan EBITDA yang disesuaikan (EBITDA adj) berbalik positif, sesuai dengan panduan perusahaan. GTV pro-forma GOTO naik 32% secara tahunan (YoY), sehingga total GTV sepanjang tahun mencapai Rp519,8 triliun (+29% YoY).
Secara rinci, pertumbuhan di berbagai lini bisnis GOTO juga terlihat jelas:
-
On-Demand Services (ODS) atau layanan seperti Gojek tumbuh 19% YoY di 4Q24.
-
Financial Technology (GTF) atau layanan fintech seperti GoPay melonjak 33% YoY.
-
Pendapatan kotor meningkat 28% YoY pada kuartal IV 2024 dan 30% untuk keseluruhan tahun, ditopang oleh kenaikan biaya layanan e-commerce Tokopedia sebesar Rp183 miliar di 4Q24, naik dari Rp172 miliar pada 3Q24.
-
Promosi pelanggan berkurang signifikan, turun 55% YoY, sementara biaya Sales & Marketing (S&M) turun dibandingkan kuartal sebelumnya dan stabil secara tahunan.
Dari sisi profitabilitas, GOTO terus menunjukkan perbaikan:
-
Marjin kontribusi GTV naik menjadi 1,2% pada 4Q24, meningkat dari 1,1% di kuartal sebelumnya.
-
EBITDA yang disesuaikan melonjak menjadi Rp399 miliar pada 4Q24, meningkat tajam dari Rp137 miliar di 3Q24 dan Rp89 miliar di 4Q23.
-
Kas perusahaan per Desember 2024 mencapai Rp20,9 triliun, meskipun mengalami penurunan Rp1 triliun dibandingkan kuartal sebelumnya.
Momentum Pertumbuhan Berlanjut di 2025
Perusahaan optimis mempertahankan pertumbuhan tinggi pada tahun 2025. Beberapa faktor pendukungnya antara lain:
-
Layanan premium seperti GoFood Express kini menyumbang 28% dari total GTV GoFood hanya dalam waktu setahun sejak peluncuran.
-
Peningkatan pendapatan dari iklan dalam layanan pengantaran makanan, yang kini berkontribusi 1,6% terhadap GMV makanan.
-
Langganan Gojek Plus semakin meningkatkan engagement pengguna, di mana pelanggan premium menghasilkan 3x lipat GTV dibandingkan non-pelanggan.
-
Ekspansi pengguna GoPay diproyeksikan semakin memperkuat ekosistem digital GOTO.
-
Jumlah pinjaman fintech diprediksi mencapai Rp8 triliun pada akhir 2025, naik dari Rp5,2 triliun pada akhir 2024.
Profitabilitas Semakin Kuat
GOTO menargetkan EBITDA yang disesuaikan di 2025 mencapai Rp1,4 triliun – Rp1,6 triliun, dengan rincian:
-
EBITDA ODS diproyeksikan naik menjadi Rp1,1 triliun, dari Rp679 miliar di 2024.
-
EBITDA GTF berbalik positif di atas Rp300 miliar, setelah tahun sebelumnya masih mengalami kerugian sebesar Rp467 miliar.
Salah satu strategi utama GOTO adalah mengoptimalkan efisiensi biaya dengan inovasi seperti Program Armada Pengiriman Khusus, yang menugaskan mitra pengemudi di area dengan permintaan tinggi. Hal ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan iklan dan promosi yang lebih efektif bagi merchant di platform GOTO.
Insight dari Performa GOTO
Melihat performa GOTO sepanjang 2024 dan proyeksi 2025, ada beberapa insight menarik yang bisa diambil:
-
Strategi efisiensi membuahkan hasil – Pengurangan biaya promosi dan optimalisasi belanja operasional membantu GOTO mencatatkan profitabilitas yang lebih baik.
-
Diversifikasi pendapatan menjadi kunci – Layanan premium, ekspansi GoPay, dan strategi iklan digital menjadi faktor pendorong utama pertumbuhan.
-
Kepercayaan investor meningkat – Hingga 28 Februari 2025, GOTO telah membeli kembali 23,6 miliar saham, dengan total US$91 juta (Rp1,5 triliun) dari anggaran Rp3,2 triliun.
Prediksi Saham GOTO 2025: Masih Menarik untuk Dibeli?
Berdasarkan proyeksi perusahaan dan tren industri, ada beberapa indikator yang bisa menjadi pertimbangan bagi investor:
✅ GOTO menargetkan EBITDA 2025 di kisaran Rp1,4 triliun – Rp1,6 triliun, jauh lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya.
✅ Layanan premium seperti Gojek Plus dan GoFood Express diprediksi meningkatkan engagement pengguna.
✅ GoPay semakin ekspansif, dengan proyeksi total pinjaman fintech mencapai Rp8 triliun di akhir 2025.
✅ Ekspansi iklan digital di Tokopedia menjadi sumber pendapatan baru yang berkontribusi signifikan.
Namun, ada juga tantangan yang perlu diperhatikan:
❌ Persaingan di sektor e-commerce semakin ketat, terutama dari pemain besar seperti Shopee dan TikTok Shop.
❌ Tekanan dari pemegang saham besar, yang mungkin akan melepas kepemilikan jika harga saham naik signifikan.
Dengan pertumbuhan yang terus berlanjut, GOTO semakin memperkuat posisinya di industri digital Indonesia. Apakah saham ini masih menarik untuk diikuti? Tetap pantau perkembangannya!
Disclaimer
Informasi yang disajikan dalam artikel ini bertujuan untuk memberikan wawasan umum mengenai kepemilikan saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) berdasarkan data yang tersedia hingga awal 2024. Data tersebut diperoleh dari sumber terpercaya dan telah diolah untuk kepentingan informasi publik.
Artikel ini bukan merupakan rekomendasi investasi atau ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Semua keputusan investasi sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Kami tidak bertanggung jawab atas segala bentuk kerugian yang mungkin timbul akibat penggunaan informasi dalam artikel ini.
0Komentar